Rabu, 16 November 2011
Siapa Yang Makan Kueku?
Pengalaman horor ini
dialami adikku sendiri ketika dia sibuk mempersiapkan diri untuk Unas
SMA sekitar tahun 90an. Seperti biasa bila belajar adikku suka tempat
yang sepi, yang dipilih adalah kamar kakakku di rumah depan.
Oh ya, rumah terdiri dua unit, satu unit ditempati anak-anak laki-laki
dan satu unit ditempati ayah, ibu dan adik-adikku perempuan. Rumah yang
ditempati kami berempat yang laki-laki rumah lama, atapnya dari kulit
bambu dan berjajar empat kamar. Kalau malam terasa agak seram. Namun
bukan masalah bagi adikku perempuan itu. Untuk menemani belajarnya,
adikku membawa kue agar-agar dua biji, masing-masing berbentuk bulat.
Entah karena asyiik atau full konsentrasi adikku tidak menghiraukan
bahwa malam sudah sampai dipuncaknya. Suara penyiar radio, satu-satunya
yang ada dikamar itu sudah menyuarakan kata-kata perpisahan. Kakakkupun
sudah mendengkur di tempat tidur samping, sedangkan aku tidur di kamar
belakang. Tiba-tiba adikku menjerit keras sekali
"Hah.. siapa yang makan kueku?", kakakku langsung bangun begitu juga
aku, kami langsung mengerumuni adikku dan bertanya kenapa menjerit,
dengan terbata-bata sambil menunjuk
dipiring kue dia berkata, "Itu lho mas, siapa yang menggigit
kueku..?". Kami bertiga kaget bukan kepalang melihat kue agar-agar yang
ada dipiring, ternyata benar kue itu terlihat seperti baru habis dimakan
seseorang, bentuk potongan giginya terlihat sangat jelas. Kami
terdiam dan menyaksikan semua itu dengan bulu kuduk yang meremang.
Bagaimana mungkin kue agar-agar yang tadinya utuh, bisa hilang separo
lengkap dengan bekas gigitannya, padahal kami semua yang ada dikamar itu
tidak ada satupun yang merasa memakannya. Adikku yang agak syok
langsung diberikan air minum oleh kakakku, sambil dihibur untuk mau
istirahat belajarnya karena jam sudah menunjukkan pukul 01 malam.
Peristiwa itu masih jelas terekam dalam benak kami meskipun sekarang
kami sudah memiliki rumah
sendiri-sendiri. Sementara rumah lama kami itu sekarang dijadikan gudang
oleh adikku yang paling bungsu, katanya sih tidak ada yang kuat
menempatinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar